BANDA ACEH - Untuk mengamankan kedatangan pimpinan tertinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Tengku Muhammad Hasan Di Tiro, Komite Peralihan Aceh (KPA) mengerahkan 60 personel mantan anggota GAM yang mendapat latihan militer di Libya. Mereka akan dibekali seragam layaknya pasukan pengaman presiden (Paspamres).
"Polisi juga berada di ring satu, tetapi pasukan Eks Libiya ini yang paling dekat dengan Wali, kita telah mengatur semuannya mulai dari Bandara sampai ke beberapa tempat lainnya," kata Wakil ketua KPA Pusat, Abu Razak di Banda Aceh, Selasa, (7/10/2008).
Ia mengatakan, seluruh persiapan maupun pengamanan telah dipersiapkan dengan matang untuk menyambut kepulangan orang yang di kalangan mantan GAM itu disebut Wali Naggroe. Menurut Abu Razak pengamanan Kepulangan Hasan Tiro dilakukan sangat ketat dan didukung sepenuhnya oleh pengamanan dari personel kepolisian.
"Semuannya telah dipersiapkan, kami akan terus melakukan koordinasi dengan polisi, sebab kewenangan penuh ada pada polisi.Kami ikut membantu saja dengan personel yang ada," ujarnya
Mengenai izin pengamanan secara tertulis yang belum diserahkan KPA kepada pihak kepolisian, Abu Razak mengatakan, izin tersebut akan diurus oleh pemerintah Aceh. Sebab Hasan Tiro pulang ke Aceh sebagai tamu daerah.
"Beliau pulang bukan atas undangan siapa-siapa tetapi atas keinginan sendiri, meskipun sekarang beliau warga negara Swedia, semua izin akan diurus oleh pemerintah Aceh sebab beliau tamu daerah," ungkapnya.